Marak Penipuan Melalui SMS
PERNAH merasa jengah dibombardir pesan singkat alias short message service (SMS)? Atau, jangan-jangan Anda pernah senewen gara-gara penyedotan pulsa via SMS bodong?
Dua-duanya bikin gemas. Menyita waktu dan perhatian kita. Saat SMS masuk, kita pasti terusik untuk membacanya. Eh… pas dibuka isinya, penawaran kartu kredit atau upaya penipuan meminta dikirimi pulsa. Paling repot kalau SMS yang masuk berupa jebakan penyedotan pulsa. Bisa tekor isi dompet.
Saya juga mengalami seperti yang dirasakan banyak orang, yakni menerima kiriman SMS gak penting. Saya coba rekap SMS-SMS tersebut. Aje gile, ada sebanyak 32 SMS sepanjang tanggal 7 September – 7 Oktober 2011. Artinya, rata-rata ada satu SMS per hari.
Mau tahu isinya? Ternyata, sebagian besar, yakni 46,88% berisi tentang penawaran kartu kredit dan dana pinjaman. Paling banyak nomor dua, soal lain-lain (21,88%). Termasuk kategori ini adalah penawaran properti, penawaran pelangsing badan, hingga pesan yang diduga penipuan yakni permintaan pengiriman dana agar ditransfer ke rekening tertentu.
Lalu, penawaran pulsa (15,63%) dan penawaran atau pemberitahuan seputar black berry (15,63%).
Melihat data-data itu terlihat bahwa pemasaran melalui layanan SMS demikian gencar. Bahkan, tidak mustahil upaya-upaya penipuan seperti memenangi hadiah, minta pulsa, hingga minta transfer sejumla dana.
Biasanya, saya sih membiarkan SMS tersebut. Setelah membacanya, saya abaikan. Mau dibalas juga percuma, buang-buang pulsa. Apalagi jika terjebak aksi tipu-tipu penyedotan pulsa.
Ngomong-ngomong, dari sekian banyak SMS yang masuk, tak ada satu pun yang menawarkan kredit sepeda motor. Mungkin saya gak dianggap calon konsumen potensial yah?
Sayup-sayup terdengar lagu dangdut yang salah satu baitnya….Bang SMS siapa ini bang, pesannya pakai sayang-sayang… (edo rusyanto)
0 komentar:
Posting Komentar